Wednesday, April 13, 2016

Pulau Belitong : Explore Belitong Timur

Tanggal 9 - 11 April kemarin saya dan beberapa teman mengunjungi Pulau Belitung.
Biar gak ribet, kami menggunakan jasa agent tour selama di Belitung. Selanjutnya pasti banget harus cari tiket pesawat. Fyi, kami beli tiket pesawat sejak bulan Januari (H-3 bulan) hehe. Lumayan loh pergi naik Citilink dan pulang Garuda totalnya less than 1 juta rupiah. Kalo belinya mepet2 pasti lebih mahal deh. 

Oiya bandara tujuan kita adalah Bandara H. AS. Hanandjoeddin. Jangan sampe kamu salah beli tiket tujuan Bangka yaa. Karena jarak antara pula Bangka dan Belitung lumayan jauh, sekitar 5 jam perjalanan via kapal ferry. 

Bandara H. AS. Hanandjoeddin

9 April 2016

Sekitar pukul 7 pagi pesawat kami landing di bandara Tanjung Pandan. Keluar bandara sudah ditunggu oleh guide yang akan mengantar jalan-jalan di Belitung. Nah ini adalah itinerary kami..

Sarapan Mie Belitong
Tujuan pertama dan paling ditunggu setelah landing, soalnya kita semua bangun pagi-pagi buta bahkan sebelum adzan subuh udah sampe di bandara Soekarno Hatta jadi perut udah keroncongan banget.

Mie Belitung adalah salah satu makanan khas yang wajib kamu coba. Saya mengunjungi Mie Belitong Atep yang katanya terkenal dan sudah ada sejak tahun 1973. 

Mie Belitong

Untuk minumnya jangan lupa pesan Jeruk Kunci. Ini minuman khas Belitung banget, udah kayak nyari es teh manis. Pasti ada disemua tempat makan di Belitung, hihi. 

Es Jeruk Kunci

Replika SD Muhammadiyah Gantong
Perjalanan selanjutnya adalah menuju Belitung Timur, ditempuh kurang lebih 1 – 1.5 jam.
Ini adalah lokasi syuting 10 anak-anak Laskar Pelangi menimba ilmu bersama ibu guru mereka, Ibu Muslimah. Siapa sih yang gak tau film Laskar Pelangi? Kisah nyata yang diangkat dari perjalanan hidup Andrea Hirata bersama teman-temannya di Belitung ini memang melegenda banget. Bahkan karena film ini, pulau Belitung jadi makin terkenal.
Dari pintu masuk kita akan disambut oleh jejeran penjual makanan sampai batu akik. 

Pintu masuk

Memasuki halaman sekolah, terdapat sebuah bangunan kayu usang yang di sanggah dengan batang kayu. Yup, itu adalah bangunan utama dari SD Muhammadiyah Gantong. 

Bangunan SD Muhammadiyah Gantong

Di tengah bangunan terdapat papan nama sekolah yang juga terbuat dari kayu. Ruang kelasnya pun sederhana, dinding kayu yang sudah rapuh dan lantai beralaskan pasir. Di dalam ruangan hanya terdapat papan tulis kecil serta beberapa buah meja dan kursi belajar. 

 
 
 
 
 

Selain bangunan sekolah, juga terdapat kamar mandi dan surau sederhana, serta sumur yang digunakan sebagai tempat mengambil wudhu. 


Di bagian depan dekat pintu masuk, ada gallery yang menampilkan beberapa lukisan, foto, kaos maupun kerajinan tangan yang bisa kamu beli sebagai oleh-oleh. 


 
 
 

Museum Kata Andrea Hirata
Berada di Jalan Raya Laskar Pelangi No 7, Gantong, Belitung Timur, tidak sampai 10 menit berkendara kami pun sampai .
Kesan pertama yang tergambar dari museum ini adalah inspiratif! Sebuah bangunan warna warni yang dindingnya dipenuhi kata-kata, lukisan, foto maupun buku-buku milik Andrea Hirata dan juga sangat kental dengan nuansa film Laskar Pelangi. 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Bangunan dibagi menjadi beberapa ruangan yang memiliki tema tersendiri berdasarkan nama tokoh di Laskar Pelangi dan ruangan favorit saya adalah Ruang Dapur. Kenapa? Karena ada toko kopi disitu, hehe. Desain ruangannya juga unik, dibuat jadul tempo dulu, pokoknya bener-bener terlihat tradisional. Fyi, Belitung juga terkenal dengan kopinya loh. Jangan lupa ya untuk mencicip kopi susu atau kopi o nya, dijamin bakal ketagihan.

 
 
 
 

Kampung Ahok
Letaknya deket banget dari Museum Kata, gak sampe 5 menit perjalanan.
Terletak di pinggir jalan raya, ini sebenernya adalah rumah pribadi milik keluarga Pak Ahok. Selain Laskar Pelangi, Pak Ahok juga terkenal banget di Belitung (ya iyalah ya haha). Kalo kata guide saya, ini adalah rumah paling besar dan mewah di Belitung.
 

Nah kebetulan pas saya kesana ada Ibu-nya Pak Ahok lagi open house, karena udah pernah foto sama Pak Ahok harus juga dong foto sama si Ibu :p


Di sebrangnya, ada rumah panggung yang digunakan sebagai gallery untuk menjual kaos, berbagai kerajinan dan makanan khas Belitung yang dibuat sendiri oleh Ibu-nya Pak Ahok.

 

Makan Siang
Namanya RM Fega, terletak di daerah Manggar, Belitung Timur. Restonya luas, di salah satu sisinya dibuat seperti dermaga dengan pemandangan danau.
Kami pesan berbagai menu seafood dan semuanya enak. Seafoodnya terasa fresh dan tidak amis, bumbunya juga enak. Recommended untuk dikunjungi.

 
 
Vihara Dewi Kwan Im
Perjalanan ditempuh kurang lebih 1 jam dari RM Fega. Masih terletak di Belitung Timur, Vihara Dewi Khuan Im merupakan vihara tertua dan terbesar di Belitung. Sudah ada sejak tahun 1747. 


Terdapat kurang lebih 86 anak tangga untuk memasuki vihara yang memiliki pemandangan Pantai Burung Mandi ini. 

 
 

Pantai Burung Mandi
Salah satu pantai yang menjadi daya tarik Belitung Timur. Ketika saya datang, ada beberapa orang yang sedang memancing di pinggir pantai dan sekumpulan anak kecil yang sedang bermain. Disekitaran pantai hanya terdapat beberapa warung dan kursi panjang yang kosong. Mungkin karena saya datang pas hujan hehe.

 
 

Makan malam

Kami makan malam di Warung Bang Pasya, terletak di area Pantai Tanjung Pendam.
Banyak sekali pilihan menu disini dan sayapun memesan Panpi Rebus, salah satu makanan khas Belitung dan Jeruk Kunci Hangat. Duh ini surga dunia banget, panpi rebusnya gurih kaldu sapi dan minumannya jeruk kunci hangat. Cocok!


Salam

No comments:

Post a Comment