Sunday, December 27, 2015

Hutan Mangrove PIK

Menurut wikipedia, hutan mangrove atau hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di air payau dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Nah ternyata di Jakarta ada loh hutan mangrove yang kayak gini dan bahkan sudah dikomersilkan untuk jadi tempat wisata, namanya Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta Utara atau yang lebih dikenal dengan Hutan Mangrove PIK. TWA Angke Kapuk memiliki luas area kurang lebih 99,82 hektare dan sekitar 40% merupakan konservasi hutan mangrove yang juga ditinggali berbagai macam hewan seperti burung ataupun biawak air.

Kalo kamu lagi kangen sama suasana alam, TWA Angke Kapuk ini bolehlah dicoba. Tapi karena hutan ini merupakan salah satu tempat yang lagi happening di socmed, jadi jangan berharap bakal menemukan ketenangan disini ya, hihi.

Taman Wisata Alam Angke Kapuk terletak di Jl. Garden House, Penjaringan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14470, Indonesia.


Ada beberapa cara menuju kesana, yaitu 
    • dengan kendaraan pribadi : dari tol Soekarno-Hatta – keluar tol menuju Pantai Indah Kapuk – jalan terus hingga perempatan Grand Cengkareng – belok kanan – perempatan –belok kanan – lokasi ekowisata Jalan Pantai Indah Utara I Penjaringan di kanan jalan (20 meter)
    • dengan kendaraan umum : busway koridor 9 – halte Pluit – naik ojek/bajaj – Ekowisata Mangrove Tol Sedyatmo PIK atau busway koridor 9 – halte Grogol – angkot merah B01 – perempatan Muara Karang – naik angkot berwarna merah U11 – Ekowisata Mangrove Tol Sedyatmo 
    • dengan BKTB : busway koridor 1 - halte Monas/Harmoni/Kota - BKTB tujuan PIK - turun di depan Yayasan Budha Tzu Chi - jalan ke arah belakang, ikuti saja petunjuk arahnya sampai ke lokasi Hutan Mangrove PIK.

      Dan moda transportasi yang saya pilih adalah dengan menggunakan BKTB, keunggulannya mudah dan murah sedangkan kekurangannya yaitu kamu harus extra sabar untuk menunggu BKTB, karena busnya tidak sebanyak trans jakarta. Kamu perlu menunggu 30 - 60 menit, tergantung keberuntungan hehe.

      Tarif BKTB tujuan PIK adalah Rp. 6000, karena saya naik dari halte trans jakarta maka pembayarannya menjadi Rp. 3500 untuk tiket trans jakarta dan ketika di dalam BKTB akan dikenakan ongkos tambahan Rp 2.500 (Rp. 3500 + Rp. 2500 = Rp. 6000).

      Sedangkan untuk pulang, karena saya langsung naik BKTB dari sebrang Yayasan Budha Tzu Chi maka tiket yang saya bayar Rp 6.000 sudah termasuk tiket trans jakarta.

      Tiket BKTB PIK

      Setelah turun dari BKTB, kamu bisa langsung melihat papan penunjuk arah TWA Angke Kapuk. Jalan kaki tidak sampai 10 menit kok. 
      HTM TWA Angke Kapuk adalah Rp. 25.000 untuk dewasa, Rp. 10.000 untuk anak-anak, Rp. 10.000 untuk mobil dan Rp. 5.000 untuk parkir motor. Sedangkan turis asing dikenakan biaya Rp. 250.000 per orang.

      Ikuti saja papan TWA Angke Kapuk
      Gerbang Masuk TWA Angke Kapuk

      Dari gerbang, di sebelah kiri kamu bisa langsung melihat Masjid Al-Hikmah. Jalan lurus sampai ketemu pertigaan atau papan penunjuk arah untuk menuju kawasan hutan mangrove.


      Sebelum masuk, tiket yang tadi kita beli akan dicek oleh petugas dan ditanya apakah membawa kamera selain HP. Kalau ketahuan membawa tanpa izin, maka akan dikenakan denda. Selain itu, kita juga tidak boleh bawa makanan atau snack dari luar, tetapi kenyataannya yang saya lihat di dalam kawasan hutan masih ada saja yang makan snack bahkan di beberapa tempat terdapat sampah-sampah sisa bungkus makanan padahal di beberapa lokasi sudah disediakan tong sampah.

      Setelah lewat dari pengecekan tiket, kita tinggal menyusuri jalan yang sudah di aspal. Tidak jauh dari situ ada kantin dan penginapan atau pondok kemah.
      Salah satu penginapan

      Jalan lurus lagi, maka kamu akan ketemu loket penyewaan perahu. Untuk harga sewa, yaitu :
      Perahu isi 6 orang Rp. 250.000/perahu
      Perahu isi 8 orang Rp. 350.000/perahu
      Kano & Perahu Dayung Rp. 100.000/45 menit

      Tapi jangan khawatir, kamu gak harus menyewa perahu kok untuk menikmati hutan mangrove ini. Disini terdapat akses utama untuk menuju pinggir-pinggir rawa, yaitu jembatan kayu. Kamu tinggal jalan aja menyusuri kayu-kayu cantik ini untuk menikmati pemandangan.

      Pastikan kamu pakai alas kaki yang nyaman dan sesuai tempat ya
      Area penanaman mangrove
      Area pembibitan mangrove
      Nah ini sampah-sampah yang ada di pinggir rawa, hiks

      Sebenarnya ekspektasi saya datang kesini adalah mendapatkan edukasi mengenai hutan mangrove, baik penjelasan tanaman mangrove, bagaimana terjadinya sampai apa manfaat dari adanya hutan mangrove. Sayangnya, informasi yang tersedia sangat minim dan diletakkan di tempat yang jarang diketahui pengunjung yaitu di dalam aula.

      Papan informasi

      Semoga untuk ke depannya, pihak pengelola dapat menambahkan informasi dan menjadikan kawasan hutan mangrove ini menjadi daerah konservasi yang lebih baik lagi.
      Let's save our earth :)


      Salam

      No comments:

      Post a Comment